Acara tersebut menghadirkan dua tokoh berpengaruh dalam dunia bisnis Indonesia sebagai pembicara utama, yaitu Aburizal Bakrie, pengusaha besar dan pemimpin kelompok usaha Bakrie, serta Ary Ginanjar Agustian, pakar pengembangan kepemimpinan dan pendiri ESQ. Kedua pembicara ini berbagi pengetahuan mendalam mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi oleh para penerus bisnis keluarga dalam mempertahankan keberlanjutan dan kesuksesan usaha.
Dalam kesempatan ini, Aburizal Bakrie memberikan wawasan berharga mengenai pentingnya strategi kepemimpinan dalam bisnis keluarga. Ia menjelaskan bahwa salah satu kunci keberhasilan dalam memimpin perusahaan keluarga adalah perencanaan suksesi yang matang. Hal ini termasuk dalam memilih penerus yang tepat, menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten, serta menjaga kesinambungan nilai-nilai yang telah dibangun oleh pendiri perusahaan. Menurut Aburizal Bakrie, tanpa adanya sistem yang jelas dan strategi kepemimpinan yang kuat, bisnis keluarga bisa menghadapi risiko stagnasi atau bahkan kegagalan dalam generasi berikutnya.
Sementara itu, Ary Ginanjar Agustian menekankan pentingnya karakter dan nilai-nilai kepemimpinan dalam mengelola bisnis keluarga. Dalam penjelasannya, ia mengungkapkan bahwa pemimpin yang baik tidak hanya fokus pada pencapaian laba, tetapi juga pada pengembangan tim yang solid dan penciptaan lingkungan kerja yang sehat. Ary Ginanjar menyoroti bahwa bisnis keluarga sering kali menghadapi tantangan emosional yang lebih besar karena keterkaitan antara hubungan pribadi dan profesional. Oleh karena itu, pemimpin bisnis keluarga harus memiliki kemampuan untuk memisahkan kedua hal tersebut agar dapat membuat keputusan yang objektif dan menjaga kelangsungan bisnis dalam jangka panjang.
Selama acara, peserta juga diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan kedua pembicara melalui sesi tanya jawab yang sangat dinantikan. Banyak mahasiswa yang mengajukan pertanyaan tentang tantangan yang mereka hadapi atau akan hadapi ketika menjalankan bisnis keluarga mereka, seperti bagaimana cara menghadapi konflik antar anggota keluarga dalam bisnis, serta bagaimana mengatasi masalah dalam merancang perencanaan suksesi yang efektif. Diskusi yang terjadi sangat produktif, memberikan berbagai perspektif yang sangat berguna bagi para peserta yang berencana untuk meneruskan dan mengelola bisnis keluarga mereka.
Selain pembahasan terkait kepemimpinan, acara ini juga membahas berbagai strategi terkait pengelolaan aset bisnis keluarga, termasuk inovasi dalam pemasaran, diversifikasi produk, serta penerapan teknologi dalam operasional bisnis. Pembicara juga mengingatkan para peserta bahwa tantangan globalisasi dan perubahan teknologi menuntut perusahaan keluarga untuk terus beradaptasi agar tetap relevan dan kompetitif di pasar.
Dengan topik yang sangat relevan dan pembicara yang sangat berpengalaman, acara ini berhasil memberikan pandangan yang lebih luas kepada peserta mengenai berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan dalam memimpin dan mengembangkan bisnis keluarga. Para peserta diharapkan dapat menerapkan wawasan yang didapatkan dalam acara ini untuk mengembangkan strategi yang tepat dalam menjalankan bisnis mereka di masa depan. Selain itu, acara ini juga mempererat hubungan antara mahasiswa ESQ Business School dan program Second Generation dengan para pengusaha senior, yang bisa menjadi mentor dalam perjalanan karier mereka.
Acara ini menutup dengan harapan bahwa setiap peserta dapat membawa pulang pengetahuan yang lebih dalam dan siap menghadapi tantangan dunia bisnis yang penuh dinamika. Dengan dukungan dan arahan dari pembicara yang berkompeten, generasi kedua bisnis keluarga ini diharapkan dapat menciptakan perubahan positif dan membawa bisnis keluarga mereka ke tingkat yang lebih tinggi.
