Dalam paparannya, Ajeng menekankan bahwa statistika bukan hanya ilmu tentang angka, tetapi merupakan fondasi utama bagi pengembangan algoritma Machine Learning (ML) yang menjadi inti dari berbagai aplikasi AI masa kini, mulai dari sistem rekomendasi, prediksi tren pasar, hingga analisis perilaku pengguna.
“Setiap algoritma AI belajar dari data. Dan untuk memahami data—baik struktur, distribusi, outlier, maupun tren—kita butuh statistika. Tanpa itu, model AI kita bisa bias atau bahkan gagal memahami realitas,” jelas Ajeng kepada peserta.
Mahasiswa diajak memahami bagaimana proses data preprocessing, eksplorasi data, serta evaluasi performa model AI semuanya bergantung pada prinsip-prinsip statistika, seperti regresi, distribusi probabilitas, dan pengujian hipotesis. Ajeng juga membagikan pengalamannya dalam mengembangkan solusi riset berbasis data untuk klien korporat, termasuk penerapan metode statistik dalam data-driven marketing dan analisis spasial.
Kegiatan yang berlangsung selama dua jam ini berlangsung interaktif, dengan banyak pertanyaan dari mahasiswa seputar penerapan statistika dalam proyek AI, termasuk pada tahapan feature selection, validasi model, dan interpretasi hasil prediksi.
Kaprodi Ilmu Komputer UAG menekankan pentingnya pemahaman lintas disiplin antara statistika dan kecerdasan buatan sebagai bekal masa depan mahasiswa.
“AI bukan hanya soal coding dan algoritma, tapi juga soal bagaimana memahami data secara mendalam. Statistika adalah bahasa yang menjembatani data dengan kecerdasan,” ujar Kaprodi dalam sambutannya.
Dengan terselenggaranya Expert Talk ini, Prodi Ilmu Komputer Universitas Ary Ginanjar mempertegas komitmennya dalam menghadirkan pembelajaran yang aplikatif dan relevan dengan perkembangan teknologi. Mahasiswa tidak hanya dibekali teori, tetapi juga pemahaman praktis mengenai keterkaitan antara statistika, AI, dan pengambilan keputusan strategis di dunia profesional.