Rapat yang berlangsung di Kantor BKN, Jakarta ini dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Zudan Arif Fakhrulloh, S.H., M.H., selaku Kepala BKN, dan turut dihadiri oleh jajaran pejabat eselon 2, serta perwakilan dari Universitas Ary Ginanjar dan ESQ Corp.
Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya strategis BKN dalam mengembangkan sistem manajemen talenta nasional yang lebih terukur, akurat, dan berbasis teknologi. Salah satu terobosan utama yang dibahas adalah pemanfaatan AI Talent Management serta life-tools TalentDNA, yang dikembangkan oleh Universitas Ary Ginanjar dan ESQ, sebagai instrumen pemetaan potensi ASN secara menyeluruh.
5,2 Juta ASN: Potensi Besar, Tantangan Besar
Dalam sambutannya, Prof. Zudan menyampaikan bahwa Indonesia memiliki jumlah ASN yang sangat besar, mencapai 5,2 juta orang, namun hingga kini masih menghadapi tantangan besar dalam memetakan kompetensi dan potensi secara objektif.
“Kita memiliki potensi ASN yang luar biasa. Namun, kita belum memiliki instrumen yang dapat secara akurat memetakan kompetensi dan potensi mereka. Karena itu, kita bekerja sama dengan Universitas Ary Ginanjar dan ESQ untuk menggunakan AI Talent Management,” ujar Prof. Zudan.
AI Talent Management disebut dapat melengkapi sistem pemetaan yang selama ini digunakan, dengan keunggulan real-time, objektif, dan berbasis data minat dan bakat melalui life-tools bernama TalentDNA. Sistem ini dirancang untuk membantu menentukan “the right person in the right position” dengan pendekatan berbasis perilaku alami dan preferensi individu.
UAG Sumbangkan Ribuan Akses TalentDNA untuk ASN
Sebagai bentuk nyata kontribusi dalam tridharma perguruan tinggi, Universitas Ary Ginanjar melalui Fakultas Psikologi dan Ilmu Komputer memberikan secara gratis akses ke TalentDNA untuk ribuan ASN di seluruh Indonesia.
TalentDNA adalah alat bantu berbasis psikometrik dan teknologi AI yang memetakan bakat, minat, gaya kerja, serta potensi seseorang. Dalam konteks ASN, sistem ini memungkinkan pemerintah menempatkan talenta terbaik pada posisi yang paling sesuai—baik untuk pengembangan karier maupun efektivitas kinerja instansi.
Rinaldi Agusyana, Direktur ESQ Corp, menjelaskan:
“Ini adalah kontribusi konkret dari Universitas Ary Ginanjar, terutama dari Prodi Psikologi dan Ilmu Komputer. Dengan alat bantu ini, kita bisa menemukan mutiara-mutiara yang berserakan—talenta terbaik dari berbagai daerah untuk ditempatkan di posisi strategis.”
AI dalam Seleksi Pejabat dan Manajemen ASN
Prof. Zudan juga mengungkapkan bahwa penggunaan AI Talent Management tidak hanya direncanakan, namun telah mulai diterapkan.
“Pagi tadi, kami menggunakan AI Talent Management untuk proses pelantikan pejabat eselon 2. Kami ingin ini jadi standar baru dalam sistem kepegawaian yang lebih transparan dan objektif.”
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh pengelola kepegawaian di instansi pusat dan daerah untuk mulai mengintegrasikan teknologi ini demi masa depan ASN yang unggul dan adaptif terhadap tantangan zaman.
Membangun Ekosistem Talenta Sejak Usia Dini
Dalam diskusi yang berlangsung hangat, Dwitya Agustina, Vice President ESQ Corp, memaparkan bagaimana TalentDNA dan AI Talent Management tidak hanya dirancang untuk ASN, tetapi telah menjadi bagian dari pembangunan ekosistem talenta nasional sejak usia sekolah.
“Kami sudah mengintegrasikan TalentDNA di berbagai jenjang pendidikan, termasuk melalui program Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh Presiden dan Wakil Presiden, bekerja sama dengan Kementerian Sosial. Sebanyak 10.000 siswa akan dipetakan bukan dengan tes IQ, tapi melalui TalentDNA, mulai 14 Juli 2025 mendatang,” jelas Dwitya.
Selain itu, ESQ Corp juga telah merintis kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, untuk mengimplementasikan TalentDNA di level SMP dan SMA, yang kemudian dikoneksikan dengan kebutuhan tenaga kerja di sektor pemerintahan maupun swasta.
“Harapannya, pemetaan minat dan bakat siswa sejak dini dapat menjadi dasar dalam menghubungkan pendidikan dengan dunia kerja, termasuk jalur ASN. Semuanya diintegrasikan melalui sistem HRIS (Human Resource Information System) yang kami kembangkan,” tambahnya.
AI untuk ASN: Strategi Masa Depan SDM Pemerintah
Pertemuan ini menandai langkah penting menuju transformasi digital dalam manajemen sumber daya manusia ASN. Kolaborasi antara BKN, Universitas Ary Ginanjar, dan ESQ Corp menjadi sinergi strategis dalam menciptakan sistem pemetaan talenta yang komprehensif, terintegrasi, dan berbasis data.
Dengan pemanfaatan AI Talent Management dan TalentDNA, diharapkan sistem kepegawaian Indonesia tidak lagi hanya berfokus pada administrasi, tetapi juga pada pengembangan potensi dan keberlanjutan karier ASN secara strategis.
“Dengan teknologi ini, kita tidak sekadar melantik pejabat. Kita memilih mereka berdasarkan potensi dan kecocokan posisi. Kita mulai membangun ASN masa depan yang lebih unggul, berdaya saing, dan sesuai dengan visi besar bangsa,” tutup Prof. Zudan.