Pertemuan ini menjadi titik penting dalam pembahasan survei talenta dan budaya kerja ASN se-Indonesia, termasuk pengenalan BerAKHLAK Culture Health Index—alat ukur budaya organisasi berbasis nilai, integritas, dan produktivitas, yang dikembangkan ESQ. Alat ini didukung sistem digital yang mampu memetakan kondisi budaya kerja secara terukur dan berkelanjutan.

Menteri Rini menyambut positif inisiatif tersebut, bahkan mengusulkan adanya forum resmi presentasi BerAKHLAK Culture Health Index, yang melibatkan LAN, BKN, ANRI, dan stakeholders lainnya. Ia menegaskan bahwa budaya organisasi yang sehat merupakan pilar utama dalam mewujudkan tujuan strategis nasional.

“Kita ingin penilaian budaya organisasi ASN terintegrasi, bukan terpecah-pecah. ASN harus jadi role model budaya kerja unggul,” tegasnya.

Ary Ginanjar menyampaikan kesiapan ESQ dan Universitas Ary Ginanjar dalam mendukung transformasi ini, termasuk melalui pengumpulan data lapangan dan penyusunan baseline budaya ASN di seluruh Indonesia.

“Transformasi ASN tidak cukup hanya dari sisi kompetensi teknis. Kita perlu membangun karakter, nilai, dan tujuan bersama sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Audiensi ini juga dihadiri Wakil Menteri PANRB, Purwadi Arianto, serta jajaran pejabat eselon dan tim dari ESQ Corp. Suasana pertemuan berlangsung hangat dan penuh semangat kolaborasi lintas sektor demi membangun masa depan ASN yang berintegritas dan berdampak.