Konferensi yang diselenggarakan oleh Association of Southeast Asian Teacher Education Network (AsTEN) ini menjadi ajang bagi para pakar pendidikan dan psikologi terapan se-Asia Tenggara untuk mempresentasikan riset terkini. Salah satu yang mencuri perhatian adalah pemaparan dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, pendiri ESQ dan penggagas utama TalentDNA—alat ukur kepribadian berbasis nilai.
Melalui presentasi bertajuk “Validation of the TalentDNA Personality Inventory”, Dr. Ary memaparkan hasil penelitian timnya yang fokus pada keabsahan dan reliabilitas instrumen TalentDNA. Penelitian ini dilakukan bersama tim lintas disiplin yang terdiri dari Dr. Dwitya Agustina, S.T., MBA (Manajemen), Madyastha Aji Bhirawa, M.Psi., Psikolog (Psikologi), serta Dr. Wan Nurul Izza Wan Husin dari Universiti Pendidikan Sultan Idris, Malaysia.
TalentDNA sendiri dirancang untuk menggali tiga aspek utama dalam kepribadian seseorang, yakni dorongan motivasi (Drive), hubungan sosial (Network), dan pola bertindak (Action). Alat ini dikembangkan sebagai jawaban atas kebutuhan dunia pendidikan dan dunia kerja terhadap instrumen yang mampu memetakan potensi manusia secara utuh, berbasis nilai dan perilaku nyata.
Dalam paparan metodologinya, Dr. Dwitya menjelaskan bahwa riset ini menilai tiga aspek utama: validitas konten, struktur faktor, dan reliabilitas internal. Hasilnya menunjukkan bahwa setiap butir pernyataan dalam TalentDNA secara signifikan mewakili konstruk psikologis yang diukur, dengan struktur tiga dimensi yang stabil dan tingkat konsistensi internal yang sangat baik.
“Validasi ilmiah ini bukan hanya capaian akademik, tetapi juga fondasi untuk penggunaan TalentDNA secara lebih luas dalam konteks pengembangan SDM,” ujar Dr. Ary.
Ia juga menambahkan bahwa langkah selanjutnya adalah melakukan uji lintas budaya, terutama di Malaysia dan Brunei, serta memperluas cakupan validitas ke aspek konvergen, diskriminan, dan prediktif.
Kehadiran Universitas Ary Ginanjar dalam forum ini bukan hanya memperkuat posisi akademik lembaga, tetapi juga menjadi representasi kontribusi Indonesia dalam inovasi psikometri berbasis nilai. Ini menjadi bagian dari komitmen mencetak SDM unggul yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045.