Seminar ini mengangkat tema unik dan penuh makna, yaitu “Religius, Relevan, Real: nggak harus pilih salah satu”, yang menjadi cerminan dari semangat integrasi nilai spiritual dan perkembangan media digital dalam dunia komunikasi masa kini.

 

Acara berlangsung secara luring di Auditorium Lantai 18, Menara 165 Jakarta, dan dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari kalangan pelajar MA/SMA/SMK se-Jabodetabek. Kehadiran mereka menunjukkan antusiasme generasi muda terhadap isu-isu aktual yang berkaitan dengan peran media, identitas digital, dan spiritualitas di era modern.

Dibuka dengan Nuansa Religius dan Kekhasan Universitas Ary Ginanjar

Seminar dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan sari tilawah, menciptakan atmosfer yang penuh kekhusyukan. Setelah itu, sesi morning briefing—tradisi khas Universitas Ary Ginanjar—menjadi momen pembuka yang membangkitkan semangat dan rasa kebersamaan bagi seluruh peserta dan panitia.

Dalam sambutannya, Kaprodi Ilmu Komunikasi, Ibu Setiyo Hayati, S.I.Kom., M.I.Kom., menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh mahasiswa dan panitia yang telah bekerja keras menyelenggarakan acara ini meski dengan waktu persiapan yang relatif singkat. Ia juga menekankan bahwa seminar ini bukan sekadar agenda akademik, melainkan ruang aktualisasi nilai, kreativitas, dan karakter mahasiswa.

Faiz Sanad: Al-Qur’an sebagai Kitab Utama Para Content Creator

Sebagai pembicara utama, hadir Faiz Sanad, Co-Founder dan CEO Habits Media Network. Dalam sesi pemaparannya, Faiz menyampaikan perspektif yang sangat inspiratif mengenai pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman utama dalam membuat konten digital.

“Harusnya kitab utama para influencer dan content creator adalah Al-Qur’an, karena semua strategi media yang efektif ada di dalam Al-Qur’an,” tegas Faiz. Ia menekankan bahwa nilai-nilai spiritual dan prinsip komunikasi yang penuh hikmah dapat menjadi landasan dalam membangun narasi yang kuat, positif, dan berdampak di media sosial.

Faiz juga memperkenalkan framework konten khas Habits Media Network yang disebut V.E.R.R.E.S, singkatan dari:

  • Valuable: Menyajikan insight, ilmu, atau manfaat nyata
  • Emotional: Menyentuh sisi emosional audiens
  • Relatable: Membangun koneksi personal dengan audiens (“Ini gue banget!”)
  • Relevant: Kontekstual dan sesuai isu terkini
  • Engageable: Mendorong interaksi dan partisipasi
  • Shareable: Layak dibagikan karena bermakna atau menginspirasi

Konsep ini menjadi highlight penting bagi peserta, terutama generasi muda yang mulai merintis sebagai content creator dan influencer di berbagai platform digital.

Ajang Aktualisasi Mahasiswa Komunikasi

Tak hanya menyuguhkan materi bermutu, seminar ini juga menjadi ruang bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ary Ginanjar untuk mengasah kemampuan event organizing secara nyata. Seluruh aspek acara—dari publikasi, produksi, hingga protokoler—dikoordinasikan oleh tim mahasiswa yang bekerja secara kolaboratif dalam waktu terbatas.

Melalui kegiatan ini, para mahasiswa tidak hanya belajar teori komunikasi, tetapi juga mempraktikkannya dalam suasana yang dinamis dan profesional. GEMPAR 2025 membuktikan bahwa pendidikan tinggi bisa menciptakan ruang kreatif yang menggabungkan nilai-nilai religius, relevansi isu kekinian, dan keaslian karakter generasi muda.

Penutup: Komunikasi yang Menyentuh Hati dan Bernilai

Seminar “GEMPAR” menjadi bukti bahwa komunikasi bukan hanya tentang menyampaikan pesan, tetapi juga menyentuh hati, membangun nilai, dan menghadirkan makna. Melalui integrasi antara spiritualitas dan media, Universitas Ary Ginanjar menunjukkan arah baru dalam pendidikan komunikasi yang lebih utuh, relevan, dan berdampak.

GEMPAR tidak hanya menjadi ajang belajar, tetapi juga momentum perubahan cara pandang terhadap dunia digital—bahwa menjadi “relijius”, “relevan”, dan “real” bisa berjalan bersamaan, tanpa perlu memilih salah satu.